Saturday, August 11, 2012

Pelarian 1 : Negeri Bawah Laut

Sebenarnya tempat yang saya datangi ini sudah agak mainstream dan mungkin sudah tidak seindah waktu orang-orang pertama kesana. Tapi di mata saya yang masih awam, tempat ini menurut saya sangat indah, apalagi saat saya mengarungi bawah lautnya. Bercengkrama dengan ikan dan memandangi terumbu karang.

Tempat apakah ini?

Mari ikuti pelarian saya perlahan-lahan.

di manakah saya?

Tanggal 29 Agustus, saya dan teman-teman mendarat di Semarang, tanpa babibu lagi, kami langsung naik mobil sewaan menuju Jepara. Di sana, kami menginap di Hotel Segoro. Hotelnya murah dan nyaman, lumayan bersih. Letaknya juga lumayan dekat dari pelabuhan, sekitar 10 atau 15 menit naik becak. Di seberang hotelnya persis ada sebuah taman kecil, dan di sekitarnya ada tukang nasi goreng tektek, sate, dll. Jadi kami makan malam di sana, mengobrol dan tertawa-tawa. Sekitar pukul 11, kami semua kembali ke kamar masing-masing untuk tidur. Tapi saya dan teman sekamar saya tidak bisa tidur, dan menyalakan televisi. Agak-agak shock juga saya waktu melihat ada channel HBO. HBO, loh saudara-saudara, di sebuah kota macam Jepara, dan film-nya itu Inception. Leonardo Di Caprio di Jepara. Lucu juga. Tapi ya... HBO di Jepara tentu berbeda dengan HBO di Jakarta. Jadi, Inception yang kami tonton itu berbahasa Indonesia. Leonardo, Ellen, Joseph, semua bicara dalam bahasa Indonesia, yang lucunya, berbeda dengan subtitle yang muncul terus di bawah. Saya sibuk tertawa-tawa doang akhirnya.

Besoknya, kami diminta oleh Mas Inggar, tour leader kami untuk berkumpul di Pelabuhan Kartini pukul 9 pagi. Jadi kami bangun jam 6, beres-beres dan sarapan, lalu mencari becak dari depan hotel dan meluncur menuju Pelabuhan Kartini. Sampai di sana, kami langsung absen ke Mas Inggar, dan diberitahu bahwa kapal baru akan jalan pukul 10.30, jadi kami diberi waktu untuk jalan-jalan melihat Pelabuhan Kartini. Sebenernya saya mau ngecengin bule gondrong ganteng (selera saya banget) yang duduk tidak jauh dari kami, tapi ternyata ada pacarnya... Jadi yasudah deh. Setelah jalan-jalan dan photo session, kami dipanggil dan disuruh naik ke kapal Bahari Express. Perjalanan akan memakan waktu sekitar 2 jam, jadi saya dan teman-teman menenggak sebutir Antimo agar tidak mabuk laut. Selama perjalanan, kami semua jatuh tertidur (tapi sempet ambil foto laut dari jendela juga sih). Begitu bangun, kami telah tiba di...

KARIMUN JAWA



Turun dari kapal, kami langsung dibawa ke penginapan kami, Homestay Hamfah. Kami tiba sekitar pukul 14.00, menentukan kamar, unpacking, lalu jalan-jalan. Saya pikir, begitu tiba di Karimun Jawa saya bisa langsung nyemplung ke pantai, berenang sampai saya tumbuh insang. Tapi ternyata... di pulau utama Karimun Jawa tidak ada apa-apa... pantai yang ada digunakan sebagai pelabuhan, jadi tidak bisa berenang. Mas Inggar menyarankan kami untuk ke dermaga dan melihat sunset. Selanjutnya tidak ada lagi. Ya kali masa dari jam 3 sore sampai besok, kerja kami cuma nontonin matahari terbenam? Saya dan teman-teman keliling-keliling dan coba cari hiburan. Tapi ya nggak ada. Kata ibu-ibu warung pun orang di pulau ini ya kerjanya cuma bisa jalan-jalan. Tidak ada kegiatan lain. Mati. Setelah melihat sunset (yang biasa aja). Kami pun makan malam di alun-alun. Ya lumayanlah, ada makanan dan pemandangan, jadi gak garing-garing banget. Setelah itu jam 9 malam (iya saudara-saudara, JAM 9 MALAM) kami pulang dan tidur.



Hari kedua, kami  baru mulai petualangan kami, island hopping. Kami naik boat dan menuju ke pulau pertama, Menjangan Kecil. Di situ kami snorkling dipandu Mas Inggar dan Ical, awak kapal kacau yang sekaligus bertugas jadi juru foto.


Penderitaan kemarin naik kapal, dan pagi dengan segala insidennya langsung terlupakan. Alam bawha lautnya BAGUS BANGET. Terumbu karangnya bagus, warna warni, dan ikannya lumayan banyak. Kita berenang-berenang, foto-foto di bawah air (sama ikan), dan ketawa-tawa. Menjelang jam 12, kita disuruh naik kapal dan menuju ke daratan. Di situ kita makan siang sama-sama, sambil ngobrol sama Mas Inggar yang baik dan gak segan cerita soal pengalamannya ke kita semua. Setelah makan, kita diangkut lagi untuk snorkling di tempat lain. Yah, pemandangannya tetep bagus, tapi ya sama sama aja. Kita juga dikasih liat Pulau Gosong, yaitu pulau yang isinya cuma pasir doang, dan nongol pas laut surut. Pas jalan kita disuruh hati-hati, soalnya katanya suka ada ikan pari. Kesabet ekornya, yang pulang ke Jakarta nama saya doang nanti. Kata Ical, Pulau Gosong itu cuma buat memuaskan hasrat para narsis, buat foto-foto. Saya gak gitu doyan foto, jadi saya sama seorang teman, malah lari ngejer ikan yang kebawa ombak ke deket kita. Tapi gak ada yang ketangkep juga tuh.
Pulau Gosong
mencari ikan

Selanjutnya kita ke Pulau Cemara Besar. Tempatnya kayak stranded island banget, pasir, pohon, tidak ada apa-apa. Kesana juga cuma buat foto-foto. Daripada foto, saya sama seorang lagi, lebih memilih untuk melaksanakan tugas mulia, yaitu tanning. Kami berdua, dia bak putri duyung dan saya bak dugong darat, berbaring di atas pasir menantang matahari. Baru sebentar baringan, eh kita dipanggil Ical mau jalan ke tempat selanjutnya. Capek hati.

stranded Island, Cemara Besar

Tujuan selanjutnya itu Pulau Ujung Gelam. Sebelumnya kita sempat snorkeling dulu, tempatnya lebih dalam dan lebih bagus, tapi ombaknya gede. Pertama kali saya mabuk laut di dalam laut. Sayang banget.

ikannya sadar kamera


btw, ini saya cerita tidak runut waktu, malas juga soalnya, saya sudah lupa-lupa inget. Pulau berikutnya (yang jelas harinya sudah berbeda), kita ke Pulau Menjangan Besar, tempat penangkaran hiu! Yes! Ini kegiatan yang saya paling tunggu! Saya tidak sabar berenang bersama hiu! Tadinya saya pikir bakal seru dan deg-degan, tapi ternyata biasa saja. Hiunya gak ganas kalau cium darah (kalo iya cuma nama sama bagasi saya yang pulang ke Jakarta), bahkan malu kalau ketemu manusia, malah kabur. Kecewa.

para hiu pemalu

Bosan sama hiu pemalu, saya balik ke kapal, dan kebetulan salah seorang awak lagi membelah bulu babi. Saya baru tahu bulu babi bisa dimakan mentah-mentah (cupu). Kegiatan selanjutnya kami pesta daging bulu babi. Enak :9.

Intinya, kalau ke Karimun Jawa, kegiatannya ya paling cuma main di pantai, snorkeling, dan mentok-mentok (kalau bisa) scuba diving. Kalau tidak bisa berenang, tidak suka ikan, dan laut, saya sangat menyarankan tidak kesini. Karena ya cuma itu aja kerjaannya. Kegiatan di daratnya itu super garing, cuma gleparan di pantai, main pasir, tanning, atau gak ngalor ngidul tidak jelas. Tapi bila anda pecinta laut dan suka bermain dengan ikan. Karimun Jawa pilihan yang tepat untuk didatangi! Dengan dana yang tidak terlalu besar, tapi kebahagiaan yang didapat besar!

No comments:

Post a Comment